Saya adalah seorang mahasiswi di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di bilangan Bekasi. Saya tertarik untuk memuat tulisan mengenai tema ini karena semenjak saya duduk di bangku SMP, pertanyaan itu selalu muncul di benak saya. Apakah sistem pendidikan di negara kita layak untuk dipertahankan sampai beberapa tahun ke depan?. Disini saya lebih menekankan pada sistem pendidikan di masa SD, SMP dan SMA. Patutkah kita mengeluarkan uang berjuta-juta demi pendidikan yang belum bisa menjamin kita dapat memiliki skill di masa mendatang?
Cobalah kita telaah pada setiap tingkatan pendidikan ini. Dimulai pada masa Sekolah Dasar, dimana anak-anak yang tadinya sibuk berkutat dengan mainannya dan tidak ada suatu kewajiban yang bersifat menekan pada diri mereka sebelumnya, namun dengan masuknya masa ini dimana mereka harus belajar dengan berbagai macam bidang studi, pasti akan ada gejolak yang timbul dari dalam diri mereka dengan perubahan suasana dan kondisi ini. Nah, menurut saya harusnya pada masa Sekolah Dasar ini, tidak perlulah masuk sekolah terlalu pagi, mengingat tubuh seseorang yang beristirahat pada malamnya, baru akan terisi tenaga penuh antara jam 7 pagi keatas. Buat apa berusaha membuat peraturan yang bertujuan memberi kesan disiplin jika akhirnya guru yang mengajar dikelas tidak mendapat perhatian penuh dari muridnya?. Ataupun dibekali tugas terlalu menumpuk yang mengakibatkan rasa bosan dan kehilangan semangat untuk mencari tahu. Tidak perlu mereka dicekoki dengan berbagai ilmu yang akhirnya konsentrasi belajar mereka akan terpecah-pecah ke berbagai bidang studi.
Harusnya pada masa permulaan ini, mereka dibekali dulu dengan pengetahuan dasar mengenai tujuan akhir mereka sekolah itu untuk apa? mereka ingin bekerja dibidang apa nantinya?. Dengan kata lain, di masa SD ini pembelajaran hanya tentang pembentukan minat dan bakat atas bidang pekerjaan yang akan mereka pilih nantinya. Berilah mereka penjelasan mengenai masing-masing bidang pekerjaan yang ada. Di sekolah harus disediakan tenaga pengajar yang ahli dalam melihat bakat pada diri seseorang dan bisa memberi motivasi terus-menerus pada anak yang belum kelihatan bakatnya sehingga pada akhirnya mereka juga dapat memiliki minat pada salah satu bidang pekerjaan. Cekoki mereka dengan full motivation yang bisa berbuah timbulnya minat. Intinya pada masa SD, mereka mendapat pembekalan penuh dalam bidang pembentukan moral, mental berjuang dan bersaing secara sehat.
Saat menjajaki masa SMP, disinilah sistem harus dirombak penuh. Haruslah ada penjurusan dilihat dari masing-masing bidang pekerjaan. Contohnya, jurusan desain grafis, teknik arsitektur, kedokteran, dan sebagainya. Pada masa inilah minat yang tadi dikembangkan di waktu SD diwujudkan secara nyata. Mereka dapat mengambil jurusan dibidang pekerjaan yang sudah mereka minati sebelumnya. Sehingga saya pikir semangat belajar mereka dapat terbentuk dengan sendirinya tanpa ada unsur paksaan dari pihak orangtua maupun guru di sekolah. Jika minat sudah terbentuk dan semangat telah timbul, rasa ingin tahu untuk mendalami ilmu yang mereka pilih pasti akan sangat besar. Minat untuk membaca di Negara ini juga pasti akan meningkat. Nah disini Indonesia sudah mulai memiliki generasi muda dengan kualitas yang bagus bukan?
Sekolah Menengah Atas pun harus disamakan sistemnya dengan masa SMP, bentuklah jurusan-jurusan yang lebih terfokus persis seperti pada masa SMP. Tentu pada masa ini siswa dan siswi sudah mulai beranjak dewasa dan pikiran tentang masa depan pasti akan lebih serius dicermati oleh mereka. Jika dari masa SD, SMP, sampai SMA mereka tetap teguh memegang prinsip yang benar, pasti akan terbentuk integritas yang kuat dan bertanggung jawab dari dalam diri mereka. Sehingga, tidak akan ada lagi kebingungan dalam pemilihan jurusan pada masa Perguruan Tinggi. Mereka sudah memiliki tujuan yang jelas dan bekal ilmu yang cukup atas bidang tersebut. Karena semenjak SMP, mereka sudah mempelajari jurusan yang mereka pilih itu. Saat mereka lulus nanti, mereka sudah dapat menjadi tenaga professional dibidangnya masing-masing dengan mental bersaing secara sehat. Maka secara otomatis Indonesia akan memiliki Sumber Daya Manusia yang jauh lebih baik.
Dalam suatu kondisi lain, dimana para lulusan SMA tidak memiliki cukup biaya untuk melanjutkan studinya, disini mereka mungkin dapat secara mudah diterima bekerja di lingkup bidang pekerjaan yang mereka tekuni semenjak SMP. Mereka juga dapat membangun lapangan kerja, walaupun itu hanya sebatas industri kecil, dengan ketekunan dan integritas kerja yang baik pasti lama kelamaan akan menjadi usaha yang besar. Pengangguran di Indonesia pun dapat berkurang.
Itulah pendapat yang saya sampaikan, yaa mudah-mudahan bisa didengar oleh pihak yang bertanggung jawab dalam permasalahan pendidikan di Indonesia selama ini. SEMOGA!
